Lebih dari seribu warga di 3 (tiga) Dusun, yakni Tempuran, Bekucuk Desa Tempuran, Kecamatan Sooko,
Kab. Mojokerto, dan Dusun Watudokon Desa Jombok Kab. Jombang, menjadi korban banjir akibat meluapnya dua
sungai yang mengapit desa mereka. Banjir yang bertahan selama enam hari tersebut, merupakan banjir terparah
sepanjang ingatan warga. Ketinggian air bervariasi, antara 50 sentimeter hingga 100 sentimeter atau satu meter di
beberapa titik.
Dewi, salah satu warga Dusun Bekucuk mengaku terganggu akibat banjir yang merendam jalan desanya.
Bagaimana tidak, ia yang biasanya bisa langsung masuk ke rumahnya menggunakan motor, harus berjalan hampir
satu jam, untuk menyusuri banjir yang menutup total akses jalan ke rumahnya.
“Awalnya sempat nekad. Namun, karena mogok, saya harus jalan dan motor saya parkir di depan masjid,
yang digunakan sebagai posko pengungsi.”
Mengetahui banyaknya korban & lamanya durasi banjir menggenangi pemukiman warga, RSI Sakinah
memberikan kepeduliannya dalam bentuk bantuan medis untuk memeriksa kesehatan warga yang menjadi korban
banjir di Desa Tempuran, Bekucuk & Watudakon tersebut. Selama tiga hari, sejak hari Ahad, 5 Mei 2019 hingga
Selasa, 7 Mei 2019 saat air mulai agak surut, tim medis RSI Sakinah melayani ratusan warga yang membutuhkan
pengobatan di 3 (tiga) dusun tersebut.
“Mayoritas mengeluhkan gatal dan diare. Karena memang kualitas air yang dikonsumsi warga buruk saat
banjir. Selain itu, mereka berakti
Tim Medis RSI Sakinah bersama korban bencana
Tim Medis RSI Sakinah bersama korban bencana